Popcorn mulai populer di teater pada awal abad ke-19, sekitar tahun 1820-an di Amerika Serikat. Pada awalnya, popcorn dijajakan di luar teater sebagai camilan murah dan lezat untuk dinikmati oleh penonton sebelum atau setelah pertunjukan. Kemudian, kebiasaan membawa popcorn masuk ke dalam teater dan menikmatinya saat menonton film menjadi tren yang terus berkembang. Popcorn gunung388 menjadi camilan yang sangat populer dan ikonik di dunia perfilman, dan hingga saat ini, popcorn masih menjadi favorit yang disantap oleh penonton di berbagai teater di seluruh dunia.
Popcorn pertama kali dikonsumsi oleh penduduk asli Amerika sejak ribuan tahun yang lalu, sebelum kedatangan penjelajah Eropa ke benua Amerika. Jagung, yang merupakan bahan dasar dari popcorn, sudah ditanam dan dijinakkan oleh suku-suku asli Amerika sebagai sumber makanan pokok. Mereka menemukan bahwa dengan memanaskan jagung di atas api, biji jagung tersebut akan meletup dan mengembang, menciptakan camilan ringan dan lezat yang kemudian dikenal sebagai popcorn.
Para suku asli Amerika seperti Aztec, Inca, dan Maya sudah mengkonsumsi popcorn sejak zaman kuno sebagai bagian dari diet dan ritual mereka. Ketika penjelajah Eropa tiba di Amerika Utara, mereka juga mulai menyukai dan mengadopsi kebiasaan mengonsumsi popcorn dari penduduk asli. Popcorn menjadi camilan yang populer di antara pionir, kolonialis, dan penduduk asli Amerika.
Dengan adanya proses migrasi dan pertumbuhan populasi di Amerika Serikat, terutama selama abad ke-19, popcorn semakin banyak dikonsumsi dan dikenal oleh masyarakat Amerika. Kebiasaan mengonsumsi popcorn di dalam teater sebagai camilan sebelum atau selama pertunjukan juga mulai berkembang pada saat itu. Sejak saat itu, popcorn menjadi semakin populer di Amerika Serikat dan menjadi salah satu camilan yang paling populer di dunia modern.